SMP Negeri 75 Jakarta Gelar Penyuluhan Penanganan Bencana Gempa dan Kebakaran Bersama Dinas Pemadam Kebakaran
Jakarta, 19 November 2025 — Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan warga sekolah, SMP Negeri 75 Jakarta bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kecamatan Kebon Jeruk Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan penyuluhan penanganan bencana gempa bumi dan kebakaran. Kegiatan ini menjadi bagian dari program edukasi kebencanaan yang rutin diadakan sekolah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan serta keterampilan menghadapi situasi darurat.
Kegiatan penyuluhan ini digelar sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan mitigasi bencana di lingkungan pendidikan. Dengan karakteristik wilayah Jakarta yang rawan kebakaran dan berpotensi merasakan dampak gempa, sekolah memandang penting adanya pemahaman komprehensif mengenai langkah preventif maupun tindakan pertolongan pertama ketika bencana terjadi.
Acara dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemahaman siswa terhadap langkah-langkah keselamatan. Beliau menekankan bahwa sekolah harus menjadi lingkungan yang aman, dan kompetensi dasar mengenai mitigasi bencana adalah bekal penting bagi seluruh peserta didik. “Kesiapsiagaan bukan hanya teori, tetapi harus dipraktikkan. Kita ingin semua siswa siap menghadapi kondisi darurat secara cepat, tertib, dan aman,” ujarnya.
Pihaknya juga menegaskan bahwa sekolah berkomitmen untuk terus memperkuat standar keselamatan melalui pelatihan berkala, pengecekan sarana proteksi kebakaran, serta pembaruan jalur evakuasi sesuai pedoman terbaru.
Kegiatan diawali dengan simulasi gempa bumi. Saat sirene tanda gempa berbunyi, seluruh siswa melakukan prosedur penyelamatan diri di dalam kelas seperti berlindung di bawah meja dan melindungi kepala. Setelah gempa simulasi dinyatakan selesai, siswa diarahkan untuk keluar ruangan secara tertib menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Petugas Damkar memberikan evaluasi terhadap proses evakuasi untuk meningkatkan ketertiban dan kecepatan dalam situasi sebenarnya.
Setelah simulasi gempa selesai, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran memberikan materi mengenai bahaya kebakaran, penyebab umum, serta langkah-langkah yang harus dilakukan saat kebakaran terjadi. Petugas juga memperkenalkan berbagai jenis alat pemadam api, termasuk APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan teknik penggunaannya.
Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, disertai contoh nyata dan ilustrasi yang menarik agar siswa dapat mengingatnya dengan baik.
Penyuluhan berlangsung dalam beberapa sesi yang disampaikan langsung oleh instruktur berpengalaman dari Dinas Pemadam Kebakaran. Adapun rangkaian materi yang diberikan meliputi:
- Pemahaman Dasar tentang Gempa Bumi
Peserta diberikan penjelasan mengenai:
- Mekanisme terjadinya gempa
- Potensi bahaya di lingkungan bangunan sekolah
- Cara melindungi diri saat guncangan, termasuk penerapan Drop, Cover, and Hold On
Instruktur menekankan bahwa tindakan cepat dalam hitungan detik sangat menentukan keselamatan.
- Tata Cara Evakuasi Gempa
Petugas Damkar memandu peserta memahami rute evakuasi sekolah, penentuan titik kumpul aman, serta prosedur komunikasi selama proses evakuasi. Simulasi dilakukan untuk melatih kedisiplinan peserta mengikuti petunjuk tanpa panik.
- Pencegahan dan Penanganan Kebakaran
Materi yang disampaikan meliputi:
- Penyebab kebakaran di lingkungan sekolah dan rumah
- Risiko korsleting listrik
- Cara mengelola peralatan berbahaya dan bahan mudah terbakar
- Pentingnya pengecekan instalasi listrik secara berkala
- Demonstrasi dan Praktik Penggunaan APAR
Tim Damkar memberikan contoh penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang benar, termasuk teknik memegang, mengarahkan, dan memadamkan api dengan aman. Setelah demonstrasi, peserta didik dan guru diberi kesempatan untuk mencoba secara langsung, sehingga mereka memperoleh pengalaman praktis yang aplikatif.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan. Siswa diberikan kesempatan untuk melihat demonstrasi cara memadamkan api pada selang yang terbakar serta mematikan api di dalam tong menggunakan teknik yang benar dan aman. Beberapa siswa terpilih turut mencoba langsung di bawah bimbingan petugas Damkar yang profesional.
Praktik lapangan ini menjadi bagian yang paling menarik bagi siswa karena mereka dapat melihat proses penanganan kebakaran secara nyata dan memahami langkah-langkah keselamatan yang harus diprioritaskan.
Kegiatan ini mendapat perhatian dan antusiasme tinggi dari siswa maupun tenaga pendidik. Banyak siswa mengajukan pertanyaan, terutama terkait tindakan darurat yang dapat diterapkan di rumah. Para guru juga sangat terbantu dengan penjelasan praktis yang diberikan petugas.
Pihak sekolah menilai kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan warga sekolah terhadap pentingnya mitigasi bencana. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi peserta didik baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai tindak lanjut, SMP Negeri 75 Jakarta berencana:
- Melakukan evaluasi berkala terhadap rute evakuasi dan sarana keselamatan
- Menyelenggarakan pelatihan lanjutan bersama instansi terkait
- Mengintegrasikan literasi kebencanaan dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
Dengan terselenggaranya kegiatan penyuluhan ini, SMP Negeri 75 Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tanggap, dan resilien terhadap risiko bencana, sejalan dengan standar keselamatan sekolah di DKI Jakarta.
Mengakhiri rangkaian kegiatan, pihak sekolah bersama tim Damkar melakukan sesi foto bersama sebagai dokumentasi kegiatan edukatif ini. Selain itu, dilakukan pula pembuatan video proses simulasi dan praktik pemadaman untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran dan arsip sekolah.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta keterampilan dasar siswa dalam menghadapi potensi bencana. SMP Negeri 75 Jakarta berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pendidikan keselamatan bagi seluruh warga sekolah sebagai bentuk upaya menciptakan lingkungan yang aman dan tanggap bencana.
Share to :
SMP NEGERI 75 JAKARTA