SMPN 75 Jakarta dan Puskesmas Kebon Jeruk Selenggarakan Sosialisasi JEJAK DINO untuk Penguatan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak di Lingkungan Sekolah
Jakarta, 13 November 2025 – Sebagai bagian dari komitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah anak, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, SMPN 75 Jakarta bekerja sama dengan Puskesmas Kebon Jeruk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Anak di Lingkungan Sekolah. Kegiatan ini merupakan implementasi dari inovasi JEJAK DINO (Jembatan Edukasi dan Jaringan Aman Kolaboratif guna Dukung Anti Kekerasan Seksual secara Optimal) yang dikembangkan oleh Puskesmas Kebon Jeruk sebagai bagian dari layanan kesehatan masyarakat yang berfokus pada perlindungan anak.
Sosialisasi dilaksanakan pada Kamis, 13 November 2025, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai, dan bertempat di Aula SMPN 75 Jakarta. Kegiatan ini secara khusus diperuntukkan bagi guru dan tenaga kependidikan, mengingat peran strategis mereka sebagai pihak yang paling dekat dengan peserta didik dalam keseharian di sekolah.
Kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi isu serius di lingkungan pendidikan. Dalam banyak kasus, korban sering kali merasa takut, malu, atau tidak memahami bahwa mereka sedang mengalami kekerasan. Oleh karena itu, guru dan tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam hal deteksi dini, pengawasan, serta penanganan awal apabila terdapat indikasi kekerasan.
Inovasi JEJAK DINO hadir sebagai solusi kolaboratif untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui pendekatan edukatif, preventif, dan berbasis jejaring. Program ini bertujuan menyatukan peran sekolah dan fasilitas kesehatan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan responsif terhadap isu kekerasan seksual.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan beberapa tujuan utama, yaitu:
- Meningkatkan pemahaman profesional para guru dan tenaga kependidikan mengenai konsep kekerasan seksual, bentuk-bentuknya, serta faktor risiko yang dapat terjadi di lingkungan sekitar anak.
- Membekali pendidik dengan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda awal kekerasan seksual, baik dari aspek perilaku maupun fisik siswa.
- Memperkuat prosedur penanganan dan pelaporan sehingga kejadian atau dugaan kekerasan seksual dapat diproses secara cepat, aman, dan sesuai regulasi.
- Mengoptimalkan kolaborasi antara SMPN 75 Jakarta dan Puskesmas Kebon Jeruk sebagai jejaring perlindungan anak yang saling mendukung.
- Menciptakan budaya sekolah yang aman, berorientasi pada perlindungan hak-hak anak, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari pihak sekolah yang menekankan pentingnya penguatan kapasitas guru sebagai ujung tombak perlindungan anak di sekolah. Setelah itu, tim Puskesmas Kebon Jeruk memulai sesi pemaparan dengan materi yang disampaikan secara komprehensif dan sistematis.
Adapun materi yang disampaikan meliputi:
- Pemahaman Dasar tentang Kekerasan Seksual
- Definisi kekerasan seksual sesuai ketentuan hukum dan panduan kesehatan.
- Jenis-jenis kekerasan seksual yang dapat dialami anak, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
- Modus-modus yang sering terjadi di lingkungan pendidikan maupun sosial.
- Dampak Kekerasan Seksual terhadap Anak
- Dampak psikologis, emosional, dan sosial yang dapat muncul dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Cara memahami perubahan perilaku anak sebagai indikator potensi kekerasan.
- Pencegahan Berbasis Lingkungan Sekolah
- Strategi sekolah dalam membangun budaya aman dan menghargai batasan pribadi.
- Peran guru dalam komunikasi positif dengan siswa dan penciptaan ruang kelas yang terbuka dan suportif.
- Penerapan body safety rules dan edukasi perlindungan diri.
- Prosedur Pelaporan dan Penanganan Kasus
- Langkah-langkah yang harus dilakukan guru ketika menemukan indikasi kekerasan seksual.
- Mekanisme pelaporan internal sekolah serta komunikasi dengan pihak puskesmas.
- Penjelasan mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan dan keselamatan korban.
Sesi sosialisasi berlangsung interaktif, ditandai dengan antusiasme peserta dalam tanya jawab dan diskusi kasus sederhana. Tim pemateri juga memberikan contoh konkret berdasarkan situasi yang sering terjadi di lingkungan pendidikan.
Dari pelaksanaan sosialisasi ini, beberapa hasil penting dapat dicatat:
- Peningkatan signifikan pemahaman guru dan tenaga kependidikan mengenai isu kekerasan seksual, tanda-tanda ketidakwajaran, serta cara menanggapinya dengan tepat.
- Terbangunnya kesadaran kolektif bahwa perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga perlu melibatkan sektor kesehatan melalui sinergi berkelanjutan.
- Penguatan mekanisme pelaporan internal yang dapat menjadi dasar bagi sekolah dalam menangani kasus secara profesional dan sesuai prosedur.
- Peningkatan kualitas lingkungan sekolah sebagai wilayah aman bagi siswa untuk belajar, berkembang, dan berinteraksi secara sehat.
SMPN 75 Jakarta menyampaikan apresiasi kepada Puskesmas Kebon Jeruk atas terselenggaranya sosialisasi ini. Melalui inovasi JEJAK DINO, diharapkan kerja sama antara sekolah dan fasilitas kesehatan dapat menjadi model perlindungan anak yang efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa seluruh guru dan tenaga kependidikan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani kekerasan seksual secara profesional. Sekolah berkomitmen untuk terus memperkuat budaya aman dan inklusif bagi seluruh peserta didik.
Share to :
SMP NEGERI 75 JAKARTA